//]]> Skip to main content

Seksualitas Ikan Sepat Siam

Ikan sepat siam untuk indukan harus sudah berusia 8 bulan dan pertumbuhannya relatif baik dibandingkan dengan individu ikan lainnya. Induk betina yang sudah matang telur ditandai adanya benjolan pada perutnya, sedangkan induk jantan ditandai dengan sirip punggung yang panjangnya melewati pangkal sirip ekor. Sebagian dapat membangun karang yang berbusa yang berguna untuk menyimpan telurnya di dalam mulut. Warna tubuh ikan sepat siam dipengaruhi oleh jenis kelamin reproduksi dan umurnya (Murtidjo, 2001).
Ikan sepat siam
Selain bentuk sirip punggung biasanya juga bisa di lihat dari warna tubuh atau tinggi badanya. Ikan betina biasanya lebih bersih dan lebih gelap. Sedangkan tinggi badan ikan jantan biasanya lebih tinggi di banding ikan betina. Induk ikan yang baik untuk dipijahkan tentunya setelah berumur 7 bulan dengan badan yang sehat tidak cacat juga tidak sakit (Fujaya, 2007).

Testes pada ikan  jantan siam yang terdapat didalam tubuh ikan bervariasi mulai dari berwarna bening transparan sampai putih susu yang menunjukkan tahap perkembangan gonadnya dan berjumlah dua buah atau sepasang. Bentuknya memanjang dan terletak menggantung pada mesenteries (mesovaria) dengan posisi persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta di samping gelembung renang. Testes  kedua ikan ini terletak di dalam rongga perut ikan jantan. Ovari pada ikan sepat siam betina terdapat di dalam tubuh ikan tepatnya di dalam rongga perut ikan tersebut. Bentuknya memanjang dan berjumlah sepasang dengan letak menggantung pada mesenteries (mesovaria). Posisinya persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta di samping gelembung renang. Warna ovari pada ikan sampel bervariasi mulai dari bening transparan sampai kuning keemasan yang menunjukkan tahap kematangan gonadnya dan memiliki butiran telur (Yudha, 2009).

Tingkat Kematangan Gonad Ikan Sepat Siam (Tricogaster pectoralis)
Menurut Effendie (2002), kematangan gonad ikan sepat siam terjadi sesaat akan terjadi pemijahan. Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad ikan sepat siam dapat dilakukan dengan cara histologi dan morfologi. Pengamatan secara histologi dapat dilakukan di Laboratorium, dimana ikan sepat siam dibedah terlebih dahulu kemudian diambil gonadnya. Dengan demikian, dapat diketahui anatomi perkembangan gonad secara lebih jelas dan mendetail. 

Pengamatan secara morfologi dapat dilakukan di Laboratorium dan juga di lapangan. Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad secara morfologi adalah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi gonad yang dapat dilihat. Perkembangan gonad ikan sepat siam betina lebih banyak diperhatikan daripada ikan sepat siam jantan karena perkembangan dari diameter telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat daripada sperma yang terdapat dalam testes pembagian tingkat kematangan gonad tidaklah sama diantara beberapa orang peneliti. Hal tersebut tergantung juga kepada jenis ikan yang diteliti (Effendie, 2002).

Menurut Ardiwinata, R.O. 2006 Pada tahap-tahap tingkat kematangan gonad ikan sepat adalah sebagai berikut :
  1. Organ seksual ikan kecil, pada ikan betina telur sudah dapat dilihat dengan mikroskop,satu demi satu, begitu juga dengan yang jantan.
  2. Selanjutnya testes sudah dapat tampak jelas dilihat dengan mata biasa, dimana warnanya kemerahan.
  3. Pada tahap ini ikan betina sudah tampak gemuk pada bagian bawah tubuhnya, dalam perut ikan sudah berisi gonad yang telah siap masak dan siap untuk di pijah.
  4. Telur dan sperma ikan di keluarkan dengan cara di urut atau ditekan secara perlahan-lahan hingga pada bagian dalam perut ikan kosong dan hingga proses pemijahan selesai. Berat pada tubuh ikan kembali normal seperti biasa, dan masih dapat melakukan reproduksi kembali.
Indeks Kematangan Gonad Ikan Sepat Siam (Tricogaster pectoralis)
Secara morfologi perubahan-perubahan kondisi gonad ikan sepat siam dapat dinyatakan dengan tingkat pematangannya. Pengamatan secara morfologi meliputi pewarnaan, penampakan, serta ukuran gonad terhadap rongga tubuh. Namun untuk perhitungan secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan indeks kematangan gonad (IKG) yaitu suatu nilai dalam persen sebagai perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh ikan tersebut (Effendie, 2002). 

Di dalam reproduksi ikan sepat siam, sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil dari metabolisme ikan sepat siam tertuju untuk perkembangan gonad. Gonad ikan sepat siam akan semakin bertambah berat seiring dengan semakin besar ukuran gonadnya tersebut termasuk garis tengah telurnya. Berat gonad ikan sepat siam akan mencapai maksimum ketika akan terjadi pemijahan, kemudian akan menurun secara bertahap selama pemijahan berlangsung sampai dengan selesai (Effendie, 2002).

Pada ikan sepat siam betina indeks kematangan gonad lebih besar dibandingkan dengan indeks kematangan gonad ikan sepat siam jantan. Hal ini disebabkan oleh ukuran gonad ikan sepat siam betina (ovarium) lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan gonad (testis) pada ikan sepat siam jantan (Effendie, 2002).

Sumber : Budidaya Ikan Sepat Siam

Semoga Bermanfaat...
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar