//]]> Skip to main content

Faktor - Faktor Yang Perlu Diperhatikan Pada Bisnis Perikanan Tangkap

Dari beberapa pengamatan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis penangkapan ikan laut dalam usaha ini antara lain:
Penangkapan ikan
  1. Faktor iklim, cuaca memiliki pengaruh yang sangat besar ketika nelayan harus menuju laut untuk mendapatkan tangkapan ikan. Kondisi cuaca yang fluktuasi mempengaruhi kegiatan nelayan di laut, yang pada akhirnya mempengaruhi penghasilan nelayan tersebut.
  2. Faktor pasokan dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), untuk nelayan yang menggunakan motor/mesin yang menggunakan BBM sangat tergantung kepada pasokan dan harga jual BBM tersebut.
  3. Saluran pemasaran yang kadangkala terputus karena jauh dari lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPA).
  4. Kapal penangkap ikan: galangan, tipe, ukuran, kapasitas palka, kapasitas tanki air tawar, tanki bahan bakar, daya jangkau pelayaran, akomodasi ABK, spesifikasi mesin utama, mesin bantu, alat bantu navigasi serta instrumentasi operasi penangkapan ikan.
  5. Alat penangkapan ikan: jenis, ukuran, bahan, dan alat bantu.
  6. Tenaga kerja: jumlah , komposisi, fungsi, kualifikasi, ketersediaan, dan pelatihan.
  7. Bahan operasi yang mencakup sumber dan kepastian penyediaan: bahan bakar, air tawar, umpan, es, suku cadang, bahan alat, dan sebagainya.
  8. Pola operasi: jumlah trip per tahun, lama satu trip, hari navigasi, hari operasi, hari darat/pelabuhan, hari dok, variasi daerah penangkapan ikan, variasi musim, serta waktu operasi.
  9. Hasil tangkapan: komposisi spesies, ukuran, kualitas, dan jumlah/berat per satuan waktu.
  10. Penanganan ikan hasil tangkapan di kapal.
  11. Pengangkutan hasil tangkapan ke tempat-tempat pendaratan ikan.
  12. Fasilitas tempat pendaratan ikan: kapasitas, perlengkapan, efisiensi, dan manajemen.
  13. Fasilitas Pengawetan dan Pengolahan: a) Pabrik es: kapasitas terpasang, kapasitas efektif, bentuk produk (block ice, flake/crushed ice), tenaga mesin, sumber air, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, dan manajemen. b) Cold storage: kapasitas terpasang, kapasitas efektif, tipe pendingin (-300 C atau -600 C), sistem pendingin (air blast, contact freezer), tenaga mesin, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, serta manajemen. c) Pabrik ikan kaleng, tepung ikan, minyak ikan: kapasitas terpasang, kapasitas efektif, jenis produk, tenaga mesin, bahan bakar, alatalat bantu, tenaga kerja dan manajemen.
  14. Distribusi dan Pemasaran : a) Fasilitas angkutan, agen dan jaringan pengecer (kapasitas, pemilik, manajemen, dan jadwal distribusi). b) Pengepakan, harga jual, volume penjualan. c) Iklan dan promoasi penjualan. d) Ekspor: negara tujuan, pembeli (bentuk ikatan), checks points transportasi, agen, jadwal, volume, harga, dan sebagainya.
  15. Prasarana (Pelabuhan Perikanan): lokasi, kapasitas, fasilitas yang tersedia, kondisi teknis, dan sebagainya.
  16. Kemitraan.
  17. Grading mutu.
  18. Cash flow yang tidak menentu. Cash flow yang tidak menentu disini adalah pelaku usaha mendapatkan hasil tangkapan yang biasanya pada dini hari dan langsung dijual.
Sumber : Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Semoga Bermanfaat...
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar