//]]> Skip to main content

Pemilihan Lokasi Budidaya Kerang Hijau

Lokasi budidaya kerang hijau harus memenuhi persyaratan teknis dalam mendukung ke berlanjutan usaha dan pemenuhan target produksi. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor non teknis, yaitu penerimaan warga lokal dan aparat desa setempat terhadap usaha budidaya kerang hijau untuk menghindari konflik sosial.
Kegiatan budidaya kerang hijau di pantai
FAKTOR TEKNIS
A. Faktor Ekologi Perairan
Faktor ekologis perairan terdiri atas parameter kimia, fisika dan biologi. Parameter kimia yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi budidaya meliputi oksigen terlarut (DO), salinitas, pH, BOD, COD, amoniak, nitrit, nitrat, logam berat serta bahan-bahan polutan. Parameter fisika yang perlu diperhatikan adalah kecerahan, kekeruhan, suhu, warna, bau, benda terapung dan kepadatan tersuspensi. Parameter biologi perairan yang menjadi pertimbangan adalah kesuburan perairan yang meliputi kelimpahan dan keragaman fitoplankton dan zooplankton, keberadaan mikroorganisme pathogen dan biologi lain yang ada di perairan.

Dari beberapa parameter fisika, kimia maupun biologi air laut diatas, pada dasarnya ada beberapa parameter yang menjadi prioritas,diantaranya adalah :
  1. Lokasi bebas dari pencemaran. Lokasi hendaknya jauh dari daerah pemukiman, industri, dan pelabuhan.
  2. Lokasi terlindungi dari angin yang kuat, ombak, atau gelombang besar.
  3. Perairan subur, biasanya terletak di dekat muara sungai, hutan bakau, dasar perairan lumpur campur pasir, ada gerakan masa air yang teratur, pasang surut tidak terlalu besar dan memiliki kandungan plankton (nabati dan hewani) yang besar.
  4. Arus tidak terlalu kuat.
  5. Kualitas perairannya: suhu 26 – 31oC, salinitas 27 – 34 ppt, pH 6 – 8, kecerahan air 3,5 - 4,0 m.
  6. Mudah dijangkau dengan menggunakan perahu kecil
  7. Aman, baik dari gangguan pencuri atau sabotase.
B. Logam Berat
Logam berat adalah logam-logam yang secara harfiah “berat” dengan densitas >5 g/cm3. Beberapa diantaranya merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti Mn, Mo, Se, Cu, Zn, Co. Namun ada juga unsur yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, seperti Cd, Pb dan Hg. Tubuh dapat menyerapnya logam tersebut dalam jumlah tak terbatas. Keberadaan logam berat pada suatu perairan sering dijadikan indikator pencemaran limbah industri. Logam berat dalam bentuk ion mudah larut dalam air, sehingga dapat diserap tubuh ikan atau kerang.

Di dalam tubuh, ion berikatan dengan enzim, lalu menghambat fungsi enzim. Senyawa kompleks logam berat dalam tubuh tidak dapat dicerna, maka terjadilah bioakumulasi yang kemudian mengakibatkan biomagnifikasi. Meskipun latar belakang konsentrasi logam berat di masing-masing perairan berbeda, pada umumnya dianggap bahwa kadar normal logam berat di air tercemar ±1μg/L, kecuali Zn ±10 μg/L (Moss, 1980).

Lokasi budidaya kerang yang baik adalah perairan yang terbebas dari logam-logam berat. Sebab kerang hijau memiliki sifat filter feeder, yaitu segala sesuatu di perairan diserap langsung oleh kerang hijau tanpa menimbulkan efek pada kerang. Tapi akan berefek negatif bagi manusia yang akan mengkonsumsi kerang tersebut. Untuk itu, harus ada analisa kandungan logam berat pada daerah potensial budidaya kerang hijau.

FAKTOR NON TEKNIS
Pembudidaya kerang hijau harus memahami RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) dan tata guna lahan suatu wilayah. Menghindari budidaya kerang hijau tumpang tindih lahan dengan usaha lainnya. Tersedianya sarana transportasi, komunikasi, instalasi listrik (PLN), tenaga kerja, pemasaran, dan kesehatan. Sebagai mahluk sosial, kemudahan-kemudahan tersebut dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja. Memperoleh dukungan pemerintah dan masyarakat sekitar lokasi untuk mencegah terjadinya konflik sosial.

Sumber : Budidaya Kerang Hijau Metode Longline

Semoga Bermanfaat...
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar